Prabowo Sebut Saham Seperti Judi, Benarkah? Ini Perbedaan Investasi Saham dan Judi

Penulis: Anggita Raissa
Editor: Aditya Widya Putri
Prabowo Sebut Saham Seperti Judi, Benarkah? Ini Perbedaan Investasi Saham dan Judi

Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya menyamakan sistem saham dengan judi. Ia mengibaratkan rakyat kecil yang bermain saham mirip dengan praktik judi.

“Kalau orang kecil main saham pasti kalah, biasanya untuk orang kecil itu sama dengan judi,” kata Prabowo kala membuka Milad ke-112 Muhammadiyah yang dihelat di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024).

Apa Perbedaan Utama Antara Saham dan Judi?

Saham: Berdasarkan analisis pasar, melibatkan faktor rasional seperti kinerja perusahaan dan kondisi ekonomi, investasi yang sah diawasi secara ketat oleh otoritas yang berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 

Judi: Bergantung pada keberuntungan tanpa dasar analisis, tidak memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi.

Pernyataan Prabowo menyamakan investasi saham dengan judi jelas keliru. Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan investasi saham dan judi jelas keduanya berbeda. 

“Pergerakan harga saham didasarkan pada mekanisme pasar yang transparan, bukan manipulasi atau keberuntungan semata seperti judi,” Kata Nailul kepada Deduktif, Jumat, (6/12/2024).

Ia menjelaskan bahwa harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bersifat rasional dan dapat dianalisis, seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi makro, tren industri, serta sentimen pasar. Dalam investasi saham, investor memiliki akses ke informasi yang relevan dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang terinformasi.

"Sebaliknya, judi tidak memiliki dasar analisis atau logika yang jelas. Hasilnya sepenuhnya bergantung pada keberuntungan, tanpa ada kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi atau penciptaan nilai," lanjut Nailul.

Apakah Ada Aspek Spekulatif Dalam Investasi Saham?

Nailul mengakui bahwa aktivitas spekulatif di pasar saham, seperti day trading tanpa analisis mendalam, memang bisa menyerupai perilaku judi. "Investor harus membekali diri dengan pengetahuan dan strategi yang tepat agar tidak terjebak dalam spekulasi berisiko tinggi," tambahnya.

Ia juga menyoroti peran digitalisasi yang telah mempermudah akses masyarakat, terutama generasi muda, ke pasar saham. Meskipun hal ini memberikan peluang besar, Nailul mengingatkan bahwa literasi keuangan yang memadai sangat penting untuk mencegah salah kaprah dalam memahami investasi.

“Jangan sampai Gen Z menganggap saham sebagai jalan pintas untuk cepat kaya. Ini bukan soal untung instan, melainkan proses membangun kekayaan secara bertahap dengan risiko yang terkendali,” pungkasnya.

Apa Dampak Pernyataan Ini Terhadap Masyarakat?

Pernyataan tersebut bisa menyebabkan kesalahpahaman tentang investasi saham, menghambat pertumbuhan literasi keuangan, dan membuat masyarakat enggan berinvestasi.

Bagaimana Cara Memahami Investasi Saham Dengan Benar?

Masyarakat perlu meningkatkan literasi keuangan, memahami risiko, dan menggunakan strategi investasi yang berbasis analisis agar tidak terjebak dalam spekulasi berisiko tinggi.