![[Prebunking] Membongkar Klaim Rokok Elektrik yang Lebih Sehat daripada Rokok Tembakau [Prebunking] Membongkar Klaim Rokok Elektrik yang Lebih Sehat daripada Rokok Tembakau](https://files.jurno.id/uploads/images/cekfakta/1709691557_big_set.jpg)
6 Maret 2024
Kenapa ini penting?
Selama ini, muncul klaim bahwa rokok elektrik lebih aman dan lebih sehat ketimbang rokok tembakau. Padahal dalam sejumlah penelitian kesehatan, rokok elektrik juga tak kalah berbahaya seperti rokok tembakau.
Latar belakang:
Dalam laporan data pasar dan konsumen Statista pada Mei 2023 berjudul Statista Consumer Insights, Indonesia tercatat sebagai negara pengguna rokok elektrik terbanyak di dunia dengan persentase 25%.
Masih dari laporan Statista, Menurut Statista, rokok elektrik dianggap kurang berbahaya daripada rokok tembakau. Bahkan rokok elektrik diklaim sebagai sebagai alat untuk membantu seseorang dalam proses berhenti merokok.
Per Maret 2024, aturan pembatasan konsumsi rokok elektrik sedang dalam harmoninasi antar kementerian dan akan dituangkan dalam UU No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Siti Nadia Tarmizi, selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC Indonesia pada Januari 2024, bahwa beleid terkait pembatasan konsumsi rokok elektrik itu akan tertuang dalam produk turunan UU No. 17 Tahun 2023.
Di dalamnya, ada beberapa usulan mulai dari pelarangan konsumsi rokok elektrik oleh seseorang di bawah 21 tahun, pengawasan edarannya yang akan diperketat, penetapan kadar maksimal nikotin, pelarangan adanya zat tambahan, pengendalian iklan maupun sponsorship, pengujian nikotin sebelum dipasarkan, hingga pelarangan terhadap liquid perasa.
Dalam cek fakta ini, kami merinci berbagai disinformasi dan misinformasi terkait rokok elektrik di Indonesia. Dalam laporan cek fakta ini, kami juga menyertakan bantahan terhadap klaim bahwa rokok elektrik itu lebih aman dan lebih sehat ketimbang rokok tembakau.
Temuan disinformasi/misinformasi:
Sebuah jenama rokok elektrik mengkampanyekan bahaya rokok tembakau.
Seorang influencer mengiklankan sebuah produk rokok elektrik, namun dengan kampanye “No Smoke”.
Konten distributor rokok elektrik yang menyajikan fakta kesehatan tanpa sumber yang jelas. Secara implisit, konten itu hendak menyampaikan pesan bahwa rokok elektrik lebih sehat daripada rokok tembakau.
Aktor yang menyebarkan disinformasi/misinformasi:
- Jenama rokok elektrik
- Toko penjual perangkat rokok elektrik
- Distributor rokok elektrik
Penelitian Kesehatan:
Dalam laporan riset berjudul Public Health Consequences of E-Cigarettes yang dirilis oleh National Academies of Science, Engineering and Medicine pada Januari 2018, rokok elektrik menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Ada beberapa bukti nyata dan bukti substansial yang termaktub di laporan riset itu terkait rokok elektrik, di antaranya:
- Paparan nikotin dari rokok elektrik sangat bervariasi dan bergantung pada karakteristik produk (termasuk karakteristik perangkat dan cairan elektronik), serta cara perangkat dioperasikan.
- Selain nikotin, sebagian besar produk rokok elektrik mengandung dan mengeluarkan banyak zat yang berpotensi beracun. Mulai dari TAR, karbon monoksida, benzena, formaldehyde, amonia, dan kadmium.
- Perangkat rokok elektrik dapat meledak dan menyebabkan luka bakar serta cedera akibat proyektil. Risiko itu meningkat secara signifikan jika baterai berkualitas buruk, tidak disimpan dengan benar, atau dimodifikasi oleh pengguna.
- Rokok elektrik dapat mengakibatkan dampak kesehatan yang merugikan yang tidak terbatas pada kejang, cedera otak anoksik, muntah, dan asidosis laktat.
- Aerosol rokok elektrik mengandung logam. Asal logam itu berasal dari kumparan logam yang digunakan untuk memanaskan cairan liquid. Aerosol rokok elektrik dapat menyebabkan disfungsi sel endotel akut.
- Setiap sesapan rokok elektrik dapat menyebabkan naiknya detak jantung.
- Penggunaan rokok elektrik jangka panjang dapat menyebabkan peradangan, gangguan fungsi paru-paru, dan kondisi serius seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Solusi Pencegahan:
- Berhenti mengkonsumsi produk bernikotin bisa jadi sangat sulit. Anda bisa mencoba terapi pengganti nikotin secara perlahan seperti nikotin plester, permen karet, pelega tenggorokan, semprotan, dan inhaler.
- Menjaga asupan makanan, berolahraga secara teratur, dan beristirahat dalam waktu yang cukup di rutinitas keseharian.
- Meminta bantuan ahli, dokter, atau profesional dalam penanggulangan kesehatan Anda selama memakai rokok elektrik.
- Jika menemukan konten iklan atau sponsorship produk rokok elektrik tanpa adanya peringatan, segera laporkan pada pengelola platform.