Kisah Bidan Ita, Bantu Persalinan Tanpa Anestesi di Gaza

Tragis! Rumah Sakit Indonesia di Gaza Penuhi Kebutuhan Kelahiran di Tengah Konflik, Tanpa Anestesi!

Rumah Sakit Indonesia di Gaza: Berjuang Menyelamatkan Nyawa di Tengah Krisis Perang

Rumah sakit Indonesia di Gaza, seperti RS Al-Helal Al-Emairati, menjadi garda terdepan dalam menangani ribuan pasien, terutama ibu hamil dan bayi prematur. Namun, keterbatasan pasokan listrik dan peralatan medis mengakibatkan proses persalinan sering kali dilakukan tanpa anestesi. Di tengah suara dentuman bom, para tenaga medis berjuang menyelamatkan nyawa pasien.

Kegigihan Tenaga Medis di Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Ita Muswita, bidan relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, membagikan kisahnya yang menggugah hati. "Rumah sakit Indonesia di Gaza harus terus beroperasi meski tanpa fasilitas yang memadai," kata Ita. Setiap harinya, mereka menghadapi kondisi darurat dan harus melakukan tindakan medis tanpa peralatan yang cukup, termasuk proses persalinan dengan penerangan seadanya dari ponsel.

Kekurangan Alat dan Tantangan Medis di Gaza

Di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, kelangkaan alat medis seperti oksigen dan gas medis lainnya membuat perawatan pasien, terutama bayi prematur, sangat berisiko. Hingga saat ini, para relawan masih menghadapi tantangan besar dalam menangani pasien yang mengalami komplikasi serius. Tidak adanya fasilitas untuk operasi selain operasi caesar membuat banyak pasien hanya mendapatkan obat penghilang rasa sakit, termasuk pasien kanker.

Kondisi Tragis di Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Kisah Rumah Sakit Indonesia di Gaza ini semakin memperjelas kondisi tragis yang dialami para pasien di Palestina. Dengan jumlah persalinan yang melonjak drastis setelah serangan Israel, rumah sakit ini kewalahan menangani ribuan kelahiran setiap bulannya. Bayi-bayi prematur sering ditempatkan dalam inkubator yang digunakan oleh dua hingga tiga bayi sekaligus, karena kelangkaan alat.

Mengapa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sangat Penting?

Di tengah keterbatasan sumber daya, rumah sakit Indonesia di Gaza berperan penting dalam memberikan layanan kesehatan darurat. Dengan banyaknya pasien yang terluka akibat serangan dan terbatasnya pasokan medis, rumah sakit ini menjadi harapan terakhir bagi banyak keluarga di Palestina. Ketiadaan layanan kesehatan yang memadai memperburuk kondisi ibu hamil, di mana sebagian besar mereka harus menjalani persalinan dalam kondisi yang jauh dari layak.

Kesimpulan: Perjuangan Tak Kenal Lelah di Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Rumah sakit Indonesia di Gaza terus berjuang di bawah tekanan konflik. Para tenaga medis bekerja tanpa henti meski fasilitas sangat terbatas. Pengalaman bidan Ita menjadi contoh nyata tentang bagaimana rumah sakit ini bertahan dan tetap memberikan layanan medis terbaik di tengah kekacauan.

Dengan kisah tragis ini, semoga semakin banyak dukungan internasional untuk memperbaiki layanan kesehatan di Gaza, agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dapat terus menjadi pilar kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.