Menuju Energi yang Lebih Bersih, Sekolah dengan Panel Surya adalah Kunci

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Ragunan dan Sekolah Menengah Akhir Negeri (SMAN) 96 boleh dibilang sebagai pioner sekolah ramah lingkungan di Jakarta. Kedua pusat pendidikan ini telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energi listrik utama. 

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Ragunan, Jakarta Selatan sudah menggunakan PLTS sejak tahun 2022. Untuk mengurangi emisi karbon, sebanyak 20 panel surya dipasang di lantai empat gedung sekolah. Panel diatur dengan kemiringan 15 derajat dan menghadap ke timur agar terpapar sinar matahari maksimal dan memudahkan hujan mengalir.

“Inovasi ini berkontribusi untuk menghemat tagihan listrik hingga 50% dibanding sebelum menggunakan PLTS,” ungkap Kepala SDN 8 Ragunan, Walan Yudiani kepada Deduktif, Senin, (14/10/2024).

Hadirnya PLTS membuat SDN 8 Ragunan bisa meningkatkan fasilitas sekolah, seperti pengadaan lift, laboratorium komputer, dan pendingin ruangan. Sebelum pemasangan PLTS, SDN 8 Ragunan menggunakan fasilitas standar saja. Hanya ada tangga untuk mengakses lantai atas gedung, tanpa laboratorium komputer, dan cukup menggunakan kipas angin sebagai penyejuk ruangan.

Dengan penggunaan fasilitas sekolah yang mewah, SDN 8 Ragunan hanya membayar tagihan listrik sebesar Rp4,8 juta dengan jumlah konsumsi listrik 5370 kilowatt-hour (kWh) per September 2024. Sampai sekarang meski sudah memasang PLTS, namun SDN 8 Ragunan masih memakai sistem on-grid, sekolah tak bergantung pada baterai sebagai penampung listrik, namun tetap terintegrasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Harga baterai mahal, bisa mencapai 18 juta rupiah,” tambah Koordinator PLTS SDN 8 Ragunan, Sutino soal alasan masih memilih sistem on-grid

Pada siang hari, listrik yang dihasilkan PLTS digunakan untuk kebutuhan operasional sekolah. Jika ada kelebihan energi, apalagi ketika sekolah libur, tak ada fasilitas yang digunakan, maka energi dari PLTS dapat disimpan untuk mengurangi tagihan listrik bulanan. 

“Kalau siang begini bisa menghasilkan sepuluh ribu watt,” jelas Sutino.

SDN 8 Ragunan juga menggunakan PLTS sebagai alat edukasi untuk memperkenalkan  energi berkelanjutan kepada para siswa. Mereka ikut berkontribusi merawat PLTS dengan membentuk Tim Gerai Berlian yang terdiri dari perwakilan setiap kelas. Setiap bulan, Tim Gerai Berlian ikut membersihkan PLTS dan merawat lingkungan sekolah agar tetap di jalur Net Zero Carbon

“Merawat panel surya cukup mudah. Hanya dengan kain pel untuk membersihkan debu dan kotoran, lalu kanebo untuk membersihkan sisi bawah panel agar tidak berlumut,” kata Sutino sembari membersihkan kotoran burung di sisi atas panel surya yang menghalangi cahaya matahari sebagai pasokan listrik. 

Kata Sutino, saat musim kemarau mereka lebih sering membersihkan panel dibanding saat musim hujan. “Biasanya kalau hujan, kotoran akan hilang, sering-sering membersihkan panel membuat lapisan pelindung panel rentan rusak,” tuturnya.

Pemasangan PLTS di SDN 8 Ragunan pada tahun 2021 dilakukan bersamaan dengan pembangunan gedung, sehingga bentuk bangunan didesain untuk memaksimalkan cahaya matahari. Salah satunya, penggunaan cat abu-abu pada tembok yang memantulkan cahaya matahari, sehingga mengurangi penerangan listrik. 

“Kami juga menyeragamkan letak jendela di sebelah timur agar cahaya sore hari tidak masuk. Lalu, ventilasi ruangan di bawah tembok supaya sirkulasi udara lebih bagus,” ucap Sutino sambil mengajak Deduktif keliling area sekolah.

Upaya Mengurangi Karbon

 

Siapa sangka, sekolah bertingkat empat di SMAN 96 Jakarta ini memulai konsep bangunan ramah lingkungan (green building) dari keluhan akibat dampak banjir. Pada tahun 2021 SMAN 96 Jakarta mengajukan renovasi ke Dinas Pendidikan karena wilayahnya sering kebanjiran saat musim hujan datang. 

 

Pengajuan renovasi tersebut bertepatan dengan program sekolah net zero carbon, sehingga seperti program SDN 8 Ragunan, SMAN 96 Jakarta juga memasang PLTS bersamaan dengan pembangunan gedung. 

“Tidak ada pungutan biaya pada siswa. Semua kebutuhan sekolah, termasuk pemasangan PLTS dan tagihan listrik sepenuhnya berasal dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ujar Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi saat diwawancarai Deduktif, Selasa, (22/10/2024).

Panel surya dengan sistem on-grid di SMAN 96 Jakarta terdiri 4 baris, masing-masing baris terdiri dari 5 panel surya. PLTS yang terpasang dapat menghasilkan 10 kVA, sementara kebutuhan sekolah biasanya hanya sekitar 41,5 kVA. Singkatnya PLTS di SMAN 96 Jakarta menghemat tagihan listrik sekitar 20–30%. 

Penggunaan listrik terbesar di sekolah itu berasal dari tiga buah Air Conditioner (AC) sentral yang memakan listrik hingga 49,4 kilowatt (kW). Disusul satu buah lift yang menggunakan listrik sebesar 1 kW. 

“Karena kami berusaha mengurangi karbon di sekolah, AC hanya terdapat di perpustakaan, laboratorium, dan ruang komputer. Kemudian, lift hanya boleh digunakan siswa disabilitas dan guru,” terang Suyadi saat mengelilingi fasilitas sekolah.

Menurut Kepala Administrasi SMAN 96 Jakarta, Nurdi Sastro, pada 2023, penggunaan panel surya di sana dapat menghemat sekitar 50 Kwh per hari atau 42,5 kilogram karbon. 
“Kesimpulannya, kami sudah mengurangi sekitar 1275 kilogram karbon setiap bulan,” ungkap Nurdi menambahkan informasi kepada Deduktif  melalui pesan Whatsapp, Senin, (18/10/2024).

 

  1. Tim Gerai Berlian SDN 8 Ragunan membersihkan panel surya dengan kain pel dari masing-masing kelas pada Selasa pagi, (15/10/2024).
  2. Sambil mengawasi Tim Gerai Berlian, Koordinator PLTS SDN 8 Ragunan, Sutino ikut membersihkan sisi bawah panel surya menggunakan kanebo agar lumut dan sisa kotoran tidak menyangkut, Selasa (15/10/2024).
  3. Dengan adanya PLTS, SDN 8 Ragunan tak khawatir memiliki lift yang mengkonsumsi listrik terbanyak di sekolah, yakni sekitar 1000 watt, Selasa, (15/10/2024). 
  4. Selain adanya PLTS, greenhouse dengan tanaman rambat di sepanjang lorong pun turut mengurangi karbon di SDN 8 Ragunan, Selasa, (15/10/2024).
  5. Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi memastikan kebersihan panel surya terjaga, agar tak ada kotoran yang menghalangi matahari, kegiatan ini ia lakukan  setiap pekan, Selasa (22/10/2024).
  6. Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi mengambil layang-layang yang tersangkut di panel dan menghambat sinar pada panel surya, Selasa (22/10/2024). 
  7. Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi menjelaskan fungsi inverter yang mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) agar listrik dari panel surya bisa langsung berfungsi untuk elektronik di sekolah, Selasa, (22/10/2024).
  8. Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi menunjukkan data listrik yang dihasilkan PLTS SMAN 96 Jakarta selama tiga tahun, yakni sebanyak 30,2 Megawatt per jam (mWh), Selasa (22/10/2024).
  9. Koordinator PLTS SMAN 96 Jakarta, Suyadi memeriksa meteran milik PLN yang mengukur jumlah listrik terpakai, Selasa (22/10/2024).
  10. Laboratorium komputer menjadi salah satu fasilitas yang listriknya disokong PLTS di SMAN 96 Jakarta, Selasa (22/10/204).