TikTok Shop Tutup dan Berganti, Tanah Abang Tetap Sunyi

TikTok Shop Tutup dan Berganti, Tanah Abang Tetap Sunyi

 

Lantai I Blok A Pasar Tanah Abang seperti rubanah di film-film horor siang itu, Rabu, (25/9/2023). Setiap ruangan begitu pengap. Manekin milik beberapa grosir pakaian, berdiri di depan toko yang tutup tanpa ada sepucuk pakaian berselimpang.

Di salah satu pojokan, suara dengkuran seorang penjual kain terdengar hingga ke ujung banjar. 

Tak ada lagi Tanah Abang yang penuh, sesak, sumpek oleh pembeli. Kesuraman yang tercipta semenjak pandemi Covid-19, berlanjut hingga kini. Tak membaik. Sama sekali.

Siapa yang patut disalahkan?

“TikTok Shop!” kata Wahyu, seorang penjual batik di sana.

Sejak pertengahan September 2023, pedagang-pedagang Pasar Tanah Abang mengeluh soal TikTok Shop. Mereka menuntut penutupan platform tersebut karena dianggap jadi biang kerok penurunan omzet.

“Pemerintah nggak bisa mengamankan penjual-penjual seperti di TikTok Shop yang pasang harga jauh dari yang kita jual,” tutup Wahyu.

Tuntutan itu direspons Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) yang meminta seller dan affiliator menghentikan aktivitas penjualan di TikTok Shop lewat siaran pers Kemenkop UKM yang terbit pada 4 Oktober 2023.

Namun bertepatan pada Hari Belanja Nasional 12 Desember 2023 kemarin, TikTok Shop kembali buka, menggandeng kemitraan dengan Tokopedia. 

Dari dua bulan jeda tutup-buka TikTok Shop tak ada perbaikan berarti dari sisi penjualan Wahyu atau pedagang-pedagang lain di Tanah Abang. Tak ada yang salah dari cara TikTok Shop berpromosi, hanya saja pemerintah butuh membuat regulasi ketat untuk menjaga harga pasar tetap bersaing secara sehat.