Yang Tersisa dari Bibir Merona

Yang Tersisa dari Bibir Merona

RIesti Fadryona

 

Konten ini terselenggara berkat hibah liputan Data Journalism Hackathon 2022 yang diselenggarakan Indonesian Data Journalism Network

 

Halo, namaku ….

Hingga saat ini aku memiliki … buah produk kosmetik bibir.

  • 1-5: Wah, kamu banyak temennya nih. Setengah dari responden kami juga punya jumlah lipstik yang sama kaya kamu 
  • 5-10: Lumayan banyak yang sama kayak kamu, setidaknya 1/3 dari jumlah responden kami
  • 10-20: wah, kamu pasti punya banyak koleksi lipstik yang menarik! sama kayak 12,8% responden kami
  • 20++: tenang aja, kamu gak sendiri kok. setidaknya 5 dari 100 orang di luar sana juga sama kayak kamu

 

Saya dengan sadar menggunakan lipstik sejak usia … tahun 


 

Berdasarkan hasil survei daring kami kepada 117 orang, rata-rata memakai lipstik karena keinginan sendiri ketika menginjak bangku SMA atau usia 15-19 tahun

 

Apakah kamu memperhatikan masa kadaluarsa produk kosmetik bibir yang kamu miliki?

  • Ya
  • Tidak

 

67,5% responden kami mengaku mengetahui dan/atau memperhatikan Period After Opening (PAO) atau masa simpan produk kosmetik yang mereka miliki. Sementara 32,5% sisanya tidak mengetahui ataupun memperhatikan masa pakai setelah membuka produk kosmetik mereka. 

 

Produk lipstik rata-rata memiliki PAO 12-24 bulan. Lalu apa yang kamu lakukan jika produk kosmetik yang kamu miliki telah melewati masa pakai atau tanggal kadaluarsanya?

Dibuang ke tong sampah

Dibakar di depan rumah

Dibuang ke badan air (sungai, kali, atau got)

Dikumpulkan untuk didaur ulang

 

Dibuang ke tong sampah

Lebih dari setengah responden kami juga melakukan ini. Memang, saat ini hanya ada sedikit opsi untuk mengelola sampah plastik yang kita hasilkan. 

Hanya saja, menurut Kementerian PUPR, timbunan sampah secara nasional yaitu 175.000 ton per hari dan 15 persen diantaranya berasal dari plastik sekali pakai, seperti kemasan kosmetik kita 

Sampah plastik yang terkumpul di TPA baru akan terurai setelah puluhan tahun. Padahal, masa pakai kosmetiknya saja tidak sampai 5 tahun.

 

Dibakar di depan rumah

Kamu dan setidaknya 3,2% warga DKI Jakarta melakukan hal ini. 

Kami paham, timbunan sampah rumah tangga pasti mengganggu pemandangan di rumah.

Sayangnya, kemasan plastik yang dibakar akan mengeluarkan zat beracun yang dapat mengganggu pernapasan kamu dan keluarga serta Gas Rumah Kaca yang akan merusak lapisan ozon dan memperparah perubahan iklim. 

 

Dibuang ke badan air (sungai, kali, atau got)

Pilihan yang tidak umum, tapi setidaknya 1,14% warga Jakarta masih melakukan ini. 

Penelitian dari Universitas Diponegoro menemukan adanya sejumlah mikroplastik di perairan Karimun Jawa yang berasal dari golongan HDPE, PVC, Polypropylene (PP), Polystrene (PS), ABS, Latex, LDPE, Nitrile, dan Nylon. HDPE, PP, PS, dan ABS adalah bahan plastik yang sering digunakan di kemasan kosmetik. 

Efek buruknya, ya, mikroplastik itu kemungkinan saat ini sudah masuk ke piring makan kamu melalui ikan dan garam laut.

 

Dikumpulkan untuk didaur ulang

Terima kasih! Kamu telah membantu mengurangi timbulan sampah agar tidak berakhir di landfill.

Apakah kamu tahu, kemana sampah-sampah plastik yang telah kamu kumpulkan tersebut pergi? 

Ikuti liputan kami selengkapnya

 

Saat ini sebenarnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 sudah menargetkan pengurangan timbulan sampah hingga sebesar 30 persen pada tahun 2030.

 

Kementerian LHK mewajibkan produsen untuk mengurangi sampah dengan cara menggunakan produk kemasan atau wadah yang mudah diurai oleh alam, mendaur ulang sampah mereka, menggunakan bahan baku produksi hasil daur ulang, serta menarik kembali sampah dan produk kemasan atau wadah dari konsumen untuk didaur ulang.  Termasuk dalam industri manufaktur yang diatur oleh Permen ini yaitu industri kecantikan dan perawatan tubuh atau personal care.

 

Memang beberapa tahun belakangan ini industri kecantikan di Indonesia sedang mengalami kenaikan yang sangat pesat. Data yang dirilis oleh Nielsen and Euromonitor menunjukkan adanya pertumbuhan penjualan sebesar 11,99% pada tahun 2017 di Indonesia, yang memberikan kontribusi sebesar Rp19 triliun atau setara USD 1,4 miliar. Lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan sektor kosmetik enam tahun sebelumnya, yaitu hanya 10%. 

 

Kenaikan tersebut juga tergambar dari data produk kosmetik yang terdaftar di BPOM sejak tahun 2017-2021. Dari hasil analisis, kami menemukan…

Jumlah produk kosmetik yang terdaftar di BPOM melonjak lima kali lipat dari 2017 ke 2021. 

 

(Grafik) Informasi Data Kosmetika Terdaftar di cekbpom.pom.go.id

 

Salah satu faktor penting yang mengubah pola konsumsi kosmetik di Indonesia, menurut narasumber kami Margaretha Untoro, yaitu semakin banyaknya influencer kecantikan khususnya di Youtube. Sehingga membuat orang-orang memiliki ketertarikan lebih kepada tren kecantikan dan akhirnya menciptakan peluang pasar baru.

 

Pangsa pasar Indonesia untuk industri kosmetik meningkat dari Rp36 triliun pada 2016 menjadi Rp46,4 triliun pada 2017. Kemenperin mencatat adanya pertumbuhan sebesar 7,36% pada kuartal I 2018 dan diperkirakan pasar kosmetik Rp77,3 triliun pada 2022.

 

Total jumlah produk kosmetik yang terdaftar di BPOM hingga saat ini mencapai lebih dari 330ribu jenis, baik dari produsen lokal maupun impor. 

 

Sepanjang 2021 hingga Juli 2022, perusahaan kosmetik yang terdaftar di BPOM juga mengalami pertambahan dari 819 menjadi 913. Peningkatan industri kosmetik tersebut didominasi oleh UKM, yakni sebesar 83%. 

 

(Grafik) Jumlah produk dengan kata kunci ‘lip’ untuk produk dekoratif bibir yang  terdaftar di cekbpom.pom.go.id

 

Perbandingan rata-rata produk kosmetik dan lipstik yang terdaftar per hari di cekbpom.pom.go.id

 

Industri lipstik lokal mulai berjaya di tahun 2019. Dari 155 jenis kosmetik yang terdaftar, 21 di antaranya adalah produk kosmetik bibir. 

 

Terdapat peningkatan yang berbanding lurus antara jumlah kosmetik yang terdaftar dengan jumlah produk lipstik di BPOM selama tahun 2017-2021.

 

Di balik besarnya potensi cuan industri kosmetik, ada potensi timbulan sampah yang menghantuinya. 

 

Tapi angka tersebut hanyalah sekitar 15% dari seluruh produk kosmetik yang beredar di Indonesia. Mengutip dari Katadata, Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK) menduga terdapat 85% lainnya yang merupakan produk kosmetik ilegal yang tidak memiliki izin edar ataupun yang merupakan tiruan dari merek lain. Artinya, potensi timbulan sampah kosmetik yang sebenarnya, lebih besar dari yang tercatat di BPOM.

 

Kami juga merangkum 10 merek kosmetik lokal favorit berdasarkan survei Populix, yaitu Wardah, Emina, Make Over, Somethinc, Purbasari, Y.O.U, Dear Me Beauty, Sariayu, Luxcrime, dan Mustika Ratu. Dari ke-10 merek tersebut, baru Wardah, Emina, Somethinc yang memiliki program daur ulang melalui kerja sama dengan Waste4Change. Sisanya seperti Make Over, Y.O.U, Dear Me Beauty, masih mengandalkan program daur ulang yang disediakan oleh platform Sociolla. Sedangkan Purbasari, Luxcrime, Sariayu, dan Mustika Ratu, belum memiliki kampanye untuk mendaur ulang produk mereka.

 

Dari hasil wawancara kami dengan Waste4Change, salah satu kriteria produk kemasan lipstik yang mudah didaur ulang yaitu menggunakan warna transparan atau putih, agar tidak menghasilkan bijih plastik hasil daur ulang yang downgrade terlalu jauh dari kualitas plastik baru. 

 

Dari ke-10 produk lokal favorit ada sekitar 94 jenis produk kosmetik dekoratif bibir. Namun hanya kurang lebih 38 produk yang menggunakan plastik transparan untuk kemasannya. Sisanya memakai kemasan berwarna hitam, atau warna-warna terang sesuai dengan warna produk lipstik di dalamnya.  

 

(grafik) Perbandingan jumlah produk kosmetik bibir dengan kemasan transparan dari merek lokal favorit

 

Kemasan kosmetik yang berwarna tetap bisa didaur ulang. Hanya saja, dibutuhkan usaha ekstra untuk memisahkan sampah plastik tersebut sesuai warna dan jenis bahannya. 

 

Jadi, sampah kosmetik harusnya dikemanain?

  • Pilih lagi cara membuang sampah kosmetikmu 

Klik di sini untuk menonton dokumenter kami